Sabtu, 12 April 2014



Inspirasi

Kalau tahu senikmat ini membuat sebuah goresan pena, pasti sudah saya lakukan sejak dulu. Kini, membuat sebuah tulisan, mencurahkan buah pikir dan perasaan, sudah merupakan kebutuhan. Kapan pun, dimana pun,  ketika buah pikir itu muncul, ada desakan yang tak terhingga untuk mencurahkannya lewat tulisan. Kalau momen itu lewat, biasanya di lain waktu sudah tidak  selera lagi buat nulis.

Kadang saat  berolah raga pagi, berjalan menyusuri jalan-jalan di sepanjang jalan Ahmad Yani, ide itu muncul. Biasanya ide itu datang begitu saja, kala saya hanyut ke dalam suasana pagi dengan berbagai kesibukannya. 

Kadang, ketika menunggu siswa saya mengerjakan tugas, melihat wajah-wajah mereka, menerbitkan keinginan untuk membuat puisi. Atau ketika saya datang terlalu pagi ke sekolah untuk mengajar, suasana lengang saat menatap dan menunggu siswa saya datang, itu pun menimbulkan keinginan untuk menulis.

Contoh lain, suatu pagi, saya makan berdua saja dengan suami, di sebuah rumah makan yang menyajikan pemandangan indah. Saat itu, suami bercerita tentang keindahan alam yang dapat kami nikmati. Tiba-tiba, saya begitu ingin menulis, maka lahirlah sebuah puisi dadakan berjudul ‘Dari Bukit Geligi’.

Inspirasi, dapat datang kapan saja, tinggal tergantung kemauan kita menuangkannya. Mereka menunggu untuk dilahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer