Inspirasi
Kalau tahu senikmat ini membuat
sebuah goresan pena, pasti sudah saya lakukan sejak dulu. Kini, membuat sebuah
tulisan, mencurahkan buah pikir dan perasaan, sudah merupakan kebutuhan. Kapan
pun, dimana pun, ketika buah pikir itu
muncul, ada desakan yang tak terhingga untuk mencurahkannya lewat tulisan.
Kalau momen itu lewat, biasanya di lain waktu sudah tidak selera lagi buat nulis.
Kadang saat berolah raga pagi, berjalan menyusuri
jalan-jalan di sepanjang jalan Ahmad Yani, ide itu muncul. Biasanya ide itu
datang begitu saja, kala saya hanyut ke dalam suasana pagi dengan berbagai
kesibukannya.
Kadang, ketika menunggu siswa
saya mengerjakan tugas, melihat wajah-wajah mereka, menerbitkan keinginan untuk
membuat puisi. Atau ketika saya datang terlalu pagi ke sekolah untuk mengajar,
suasana lengang saat menatap dan menunggu siswa saya datang, itu pun
menimbulkan keinginan untuk menulis.
Contoh lain, suatu pagi, saya
makan berdua saja dengan suami, di sebuah rumah makan yang menyajikan
pemandangan indah. Saat itu, suami bercerita tentang keindahan alam yang dapat
kami nikmati. Tiba-tiba, saya begitu ingin menulis, maka lahirlah sebuah puisi
dadakan berjudul ‘Dari Bukit Geligi’.
Inspirasi, dapat datang kapan
saja, tinggal tergantung kemauan kita menuangkannya. Mereka menunggu untuk
dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar